Saat mereka mendoakan, “Baarakallahu laka..”
Kubisikkan padamu, “cintamu, sehangat ciuman bidadari…”
Kau menjawab, “Ada barokah di kala bidadari cemburu.”
Ketika mereka meminta lagi pada Allah, “Wabaarokallahu ‘alaika…”
Lirikanmu menelisik hatiku, “Dalam badai, dekap aku lebih erat!”
“Bersama barokah, masalah akan menguatkan jalinan”, begitu kau ku yakinkan.
Lalu mereka menutup, “Wa jama’a bainakuma fii khoir..”
Maka tangan kita saling berpaut dan jemarinya menyatu,
“Genggam tanganku, rasakan kekuatan cinta!”
teruntuk suamiku, semoga ALLOH SWT selalu memberikan keberkahan pada kita, Aamiin...
Kubisikkan padamu, “cintamu, sehangat ciuman bidadari…”
Kau menjawab, “Ada barokah di kala bidadari cemburu.”
Ketika mereka meminta lagi pada Allah, “Wabaarokallahu ‘alaika…”
Lirikanmu menelisik hatiku, “Dalam badai, dekap aku lebih erat!”
“Bersama barokah, masalah akan menguatkan jalinan”, begitu kau ku yakinkan.
Lalu mereka menutup, “Wa jama’a bainakuma fii khoir..”
Maka tangan kita saling berpaut dan jemarinya menyatu,
“Genggam tanganku, rasakan kekuatan cinta!”
Di saat apapun barokah itu membawakan kebahagiaan, sebuah letup kegembiraan di hati, kelapangan di dada, kejernihan di akal, dan rasa nikmat di jasad. Barokah itu memberi suasana lain dan mencurahkan keceriaan musim semi, apapun masalah yang sedang membadai rumah tangga kita. Barokah itu membawakan senyum meski air mata menitik-nitik. Barokah itu menyergapkan rindu di tengah kejengkelan. Barokah itu menyediakan rengkuhan dan belaian lembut di saat dada kita sesak oleh masalah (SAF)
teruntuk suamiku, semoga ALLOH SWT selalu memberikan keberkahan pada kita, Aamiin...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagi siapapun yang mau berdiskusi, silahkan berikan kometar...