Ijinkan aku mempersiapkan sebaik mungkin…

Terimakasih, tulus aku sampaikan lewat sunyinya malam, agar kau dapat mendengarnya dengan jelas karena tidak terganggu oleh hiruk pikuknya siang, atas kepercayaanmu terhadap amanah besar itu kepadaku. Ini bukan hanya perkara dunia, namun juga akhirat, bahkan ya/tidaknya pun dikatakan sebagai mitsaqon ghaliza dan juga ya/tidaknya pun diistilahkan sebagai penggenapan setengah dien kita.
Wanita dengan fitrahnya tidak memiliki akal fikiran kecuali sedikit dan juga rapuh tidak menyurutkan semangatku untuk menjadi yang terbaik untukmu. kepercayaanmu adalah hal yang berharga untukku dan cukup menjadi amunisi yang luar biasa untuk dapat berlari memenuhi kekuranganku dan mempersiapkan semuanya.
Kelak, aku menginginkan ada hal yang dapat kau banggakan saat kau memanggilku dan mengakuiku dengan predikat "istriku". Namun, atas kekurangan-kekuranganku, aku merasa belum memiliki apa-apa yang mungkin bisa kau banggakan. terlebih aku ingin kebanggaan itu tidak hanya didunia namun juga di akhirat.
Aku ingin memiliki sesuatu yang dapat kau kagumi. Namun saat muhasabah diri, rasanya hal yang membuatkmu kagum itu belum aku punyai. aku menyadari inilah lalaiku, aku asyik dengan capaian-capaianku yang lain.

Oleh karenanya, ijinkanlah aku dengan segala keterbatasanku mencoba untuk mempersiapkannya sebaik mungkin semampuku namun insyaAlloh Alloh akan membantuku seluas kemampuan-NYA