Selamat datang temans, silahkan pilih menu yang kalian sukai, jangan lupa baca Bismillah ya ^_^

hikmah

Saat Rasulullah SAW menaiki mimbar untuk berkhotbah, ketika menapaki tangga pertama, beliau mengucapkan “amiin”, hingga pada tangga kedua dan ke tiga. Seusai sholat sahabat bertanya mengapa mengucapkan “amiin” saat menapaki tangga. Kemudian Rasulullah SAW menjelaskan bahwa saat menapaki tangga pertama malaikat jibril mengatakan “kecewa dan merugi bagi seseorang jika disebutkan namamu tidak mengucapakan sholawat atasmu” ,kemudian aku (Rasulullah SAW) menjawab “amiin”. Kemudia saat menaiki tangga kedua malaikat jibril mengatakan “kecewa dan merugi jika seseorang yang berkesempatan untuk hidup bersama kedua orang tuanya namun ia tidak masuk surga”, kemudian aku (Rasulullah SAW) menjawab “amiin”. Kemudian saat menaiki tangga ketiga malaikat jibril mengatakan “kecewa dan merugi jika seseorang yang berkesempatan hidup pada bulan ramadhan namun tidak terhapus dosa-dosanya. (HR. Ahmad).



Dikisahkan saat aku sedang mengajar privat, datanglah seorang nenek tua yang menjajakan dagangannya dengan senyum ramahnya. Jka kutaksir, wajahnya mirip dengan keturunan etnis tionghoa. Dagangannya yaitu sayur-sayuran gambas, ya hanya gambas itu saja yang dijual. Namun saat itu tidak ada yang membelinya walau nenek tersebut sudah menjajakannya hampir disemua rumah disekitar komplek tersebut. Aku tidak tega melihanya, ingin rasanya membelinya walau aku tidak membutuhkannya hanya ingin melihat senyum ramahnya tetap mengembang diwajah keriputnya. Namun pada saat itupun aku tidak memiliki uang untuk membelinya.
Kiranya raut wajahku terbaca oleh adik yang belajar denganku, ‘mbak kasian ya, aku juga kasian. Nenek itu tinggal sendiri, rumahnya tepat dibelakang rumahku, hanya sekitar berukuran 2x3 meter di tengah kebun dengan tidak ada penerangan sama sekali’. Tak terasa air mataku pun jatuh, kemanakah anak-anaknya?? Sehingga membiarkan ibunya menderita.
Tak lama kenudian ibu dari adik yang belajar denganku pun menjelaskan, sebenarnya bukan ibu tidak mau membeli, ibu pun kasihan, namun gambas-gambas itu hasil curian, jadi khawatir haram untuk dikonsumsi. Kebun yang dicuri sebenarnya kebun anaknya. Anaknya sudah tidak mau merawatnya.

aku : seorang mahasiswi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi siapapun yang mau berdiskusi, silahkan berikan kometar...