Selamat datang temans, silahkan pilih menu yang kalian sukai, jangan lupa baca Bismillah ya ^_^

Rendra VS Pengantin

Dua kata diatas sempat memenuhi kolom-kolom media, tidak ketinggalan juga dengan mbah surip yang harus meninggalkan dunia yang hiruk pikuk ditengah ketenarannya. Rendra, anak bangsa yang lebih senang menyuarakan hati nuraninya melalui karya sastra, adalah seorang yang memiliki komitment yang kuat dalam menyuarakan suara rakyat.



Selepas W.S. Rendra wafat, bung Eep, sebagai sahabat beliau berinisiatif untuk mencantumkan kata ‘rendra’ dalam Kamu Besar Bahasa Indonesia dengan arti ‘berpendirian teguh/kuat’. Kiranya tidak terlalu hiperbola memang jika ‘rendra’ diartikan sebagai ‘berpendirian teguh’, filosofi maknanya diambil dari keseharian hidup beliau seperti keteguhannya, keseriusannya dalam melakukan sesuatu. Contoh penggunaannya pada kalimat yaitu ‘anak itu rendra’ pada kalimat ini menggambarkan seorang anak yang memiliki komitment yang tinggi dalam melakukan sesuatu (positive side).
Dengan dimasukkannya nama rendra dalam KBBI merupakan bentuk apresiasi terhadap seorang sastrawan yang da'lam kehidupannya selalu berpihak kepada yang benar. Sempat hal ini ditanyakan kepada salah seorang dosen UGM pada prodi sastra, ia pun menyampaikan hal yang sama dan menyetujui usulan bung eep tersebut. “saya setuju, itu merupakan bentuk apresiasi terhadap seorang sastrawan”.




Lain lagi halnya dengan ‘pengantin’, seiring dengan terjadinya pengeboman di hotel Ritch Carlton dan J.W. Marriot belum lama ini, kata ini sering kita dengar. “Kata “pengantin” yang dulu terdengar indah kini terdengar mengerikan dan membuat dada berdebar-debar. Kalau kita mendengar info “awas ada pengantin lewat” kita tidak akan tertarik untuk melihatnya, tapi tentu akan lari terbirit-birit cari tempat berlindung” begitulah status salah satu status temanku di FB. ‘Pengantin’ disini memiliki makna orang yang mau menerima lamaran untuk melakukan bom bunuh diri. Begitu halnya dengan aktivitas teroris, lebih mudah mencari pengantin yang masih muda. Semangat mereka sangat tinggi.
Proses terbentuknya sebuah kata berangkat dari banyak latar belakang, munculnya dua kata inipun memiliki latar belakang dan asal kata yang berbeda. Seperti wacana kata rendra ini pun dapat diterima, sehingga bahasa indonesia memiliki satu perbendaharaan kata yang baru. Begitupun filisofi kata ‘pengantin’ yang memiliki makna lain selain makna yang sebenarnya. Jika kata rendra berasal dari nama seorang sastrawan, sedang ‘pengantin’ berasal dari sebuah aktivitas seeorang yang dianalogikan sebagai ‘pengantin’.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi siapapun yang mau berdiskusi, silahkan berikan kometar...