Jangan suguhi aku sayur!

Mama, itulah pangilan ibu yang selalu dikeluarkan dari bibir si gadis mungil. Sosok mama, membuat aku menjadi ramah, santun, dan sopan dengan orang. Karena ketiga itulah yang diwariskan mama kepadaku, sehingga aku dikenal baik oleh orang. Namun 1 yang ga aku pnya dari warisan mama, “bukan harta” yang membuat kaya dan sombong namun “harta yang ada di dalam hati dan tangannya” kasih sayang dan rangkulan cinta kasihnya.

Tangannya tidak hanya digunakan untuk didapur tuk menyiapkan sajian untuk aku, kakak, adik, dan ayahku. Tidak hanya disibukkan tuk cuci baju, tapi kedua tangannya selalu disibukkan tuk mengayomi bahkan sering disibukan tuk mengarahkan pada arah jalan hidup ataupun jalan kebaikan yang tepat, mama kau ingin memelukmu. Mama ku rindu padamu, entah kasih sayang atau penghargaan apa yang telah kuberikan padamu, sudah cukupkah membalas kebaikanmu?

Mama ingin kupeluk hangatnya kasih sayangmu, namun lautan telah memisahkan kita, lautan bukanlah penghalang bagiku tuk memeluk dan mendengar suaramu yang halus namun agak cerewet, meskipun agak cerewet tapi itula yang selalu mengingatkanku pada mama..(maaf ya ma, aku bilang ma agak cerewet tapi “kecerewetan mama” yang selalu mengingatkanku saat aku berada di samping mama, suara dalam hati gadis mungil).

Mama, sebenarnya mama cerewet “tuk kebaikanku juga khan?”, kata mama, aku harus makan sayur, tapi aku gak mau disuguhi sayur, kapan ya ma aku makan sayur? Aku lebih suka makan “bumbu kacang” daripada sayur meskipun sayur itu bagus untuk tubuh, namun apadaya aku tak mampu menelan sayuran itu, maaaaa....mama aku ingin tubuhku kuat, kata mama aku sering sakit, karena ga makan sayur dan jarang istirahat, padahal ma, tersimpan rasa penghargaanku untuk mama, semuanya kulakukan tuk kebanggaan bagi mama, gadis yang sering sakit namun berhati mulia.
Mama, sekarang aku jauh denganmu ma, ma aku ingin selalu berada didekatmu, namun pendidikan jualah yang memisahkan kita. Kapan ya ma, aku pulang ataupun mama menjenguk ke gubuk reot, tempat aku berteduh dan tempat aku mengukir kisah kehidupanku menjelang dewasa.
Ma, aku hanya bisa bertemu saat hari Raya tiba, tapi..disaat mama membutuhkanku, aku berada dijauh sna. Tanganku tidak bisa menggapaimu, memeluk bahkan menatap sorotan matamu yang dihiasi kasih sayang.
Mama tidak usah menghawatirkanku, tapi cukup aku saja yang khawatir pada mama. Rasa kekhawatiranmu membuatmu kepikiran, hingga jatuh sakit. Tapi rasa kekhawatiranku untukmu selalu mengingatkanku pada keikhlasanmu maaa.
Mama izinkan aku untuk mengucapkan kata yang tak pernah berakhir sampai ajal menjemput tiba “ I Love You Mom... I Love You Mom..........

By Aiswadh
200209

Comment..
Ehm..rupanya adikku yang satu ini sudah pindah aliran, dari non fiksi ke fiksi. Sejak kapan?he..

Sebuah hadiah yang indah, haru, mengingatkanku pada kebersamaan kita. Cemas, senang, lelah bersama, karena kita tetap punya salam yang sama “MUDA, CERDAS, BERPRESTASI”. Salam ini sampai kapanpun tidak akan hilang, salam ini juga lah yang menemani kita mengukir kisah hidup kita, mempersiapkan kita pada masa yang akan datang, mengajari kita menghadapi hidup dengan optimisme, mengajarkan kita menjadi orang yang berbeda, mengajarkan kita makna eksistensi yang bermakna “tunjukkan eksistensimu melalui prestasi”, serta banyak pelajara berharga lainnya.

Oya, gadis mungil itu sekarang sudah suka sayur koq, agak tersadar saat seorang teman kuliahnya menceritakan perihal temannya yang tak kunjung memiliki keturunan karena rahimnya yang tak subur, salah satu pemicunya kurangnya zat hijau daun dalam tubuhnya, cerita lainnya yaitu ada yang mengalami kesulitan saat proses persalinan, itupun salah satu pemicunya karena kurangnya mengkonsumsi sayuran.
Yup “bumbu kacang”, walaupun masih jadi menu favorit namun insyAllah gadis mungil itu sudah mulai menata diri, termasuk kesehatannya untuk kehidupan yang akan datang yang lebih baik. Salah satu cita-citanya adalah ingin menjadi ummahat yang tetap “MUDA, CERDAS, BERPRESTASI”, pastinya untuk mendapatkannya, salah satu yang diperlukan yaitu fisik yang kuat.
Btw, aku kah gadis mungil itu????