1 jam saja

"1 jam saja buat saya untuk merumuskan te0ri tersebut" ujar Pr0fess0rku, entah kata itu ingin memberiku m0tivasi atau malah mengejekku bila pada akhirnya aku tidak bisa merumuskannya dalam 1 jam. kemudian aku menc0ba memberikan tanggapan yang aku kira paling pantas, yaitu SENYUM. namun bukan senyum sumringah, manis, menawan, atau mengg0da (0uh tidaaak) namu senyum penuh kecemasan dengan pandangan yang tidak terarah. "baik Pr0f saya akan menc0banya" ujarku dalam hati dg melanjutkan ucapanku "namun aku tidak merasa mampu untuk merealisasikannya.(tetap bicara dr dalam hati). aahhh..kapan aku keluar dari z0na yang tidak nyaman seperti ini. langkahku yang kurasa kian lunglai, tatapan mata yg tidak lagi berbinar, ada satu pertanyaan yg selalu berputar2 di kepala ini "mampukah?/bisakah"

sesampainya ditempat peraduanku, tempat yg cukup nyaman untuk berfikir kuc0ba untuk mempersiapkan diri untuk belajar. em..tepatnya menyelesai tugasku. dengan semangat yang tak lagi membara2 kuupayakan untuk tetap dapat berk0nsentrasi untuk menyelesaikan PR tersebut. seketika kepalaku menegang sakit, serasa sekelilingku berputar, ingatanku kembali kepada ejekan ups tantangan yang diberikan Pr0ffes0rku. namun belum juga aq menuliskan satu huruf, 0tak serasa kelu tak mampu mempr0duksi sepatah katapun. pikiranku jatuh melayang pada kekhawatiran2 yang sebenarnya blm mungkin terjadi.

dan pada akhirnya aku memang tidak mampu melakukannya, merumuskan te0ri dari kata dan makna yg telah kurangkai. ahhh betapa ungkapan ejekan dr Pr0fess0rku tepat mengenai mukaku... malu sekali.. dan tepat di hari kelima aq merasa mampu merumuskannya. akankan berhasil sesuai dg inginnya at0 tidak?? sms balasan dari Pr0fess0rku belum aku terima sehingga kapan aq bisa mengadukan nasibku belum bs ditentukan.