Selamat datang temans, silahkan pilih menu yang kalian sukai, jangan lupa baca Bismillah ya ^_^

suatu saat bukan "Budi pergi ke sekolah".

Pelajaran sekolah dasar yang masih membekas salah satunya yaitu pelajaran menganai kalimat "budi pergi ke sekolah", atau "ini ibu Budi", "Ani adiknya Budi" sert kalimat lainnya dengan subjek "Budi". Budi menjadi artis pendidikan dari sabang sampai merauke. karena semua guru sekolah dasar mengjarkan kalimat yang sama dengan subjek yang sama pula. Betapa dari contoh sederhana ini ternyata memberikan dampak yang besar bagi produk pendidikan di Indonesia.

Kata yang paling cocok menggambarkan kondisi diatas yaitu adanya keseragaman dalam pendidikan. keseragaman yang dipaksakan kesemua murid di Indonesia, bukankah kita kita mempunyai tole dan genduk, ucok dan butet, abang dan none, buyung dan upik, serta masih banyak lagi nama-nama yang justru menggambarkan betapa Indonesia adalah negara yang beragam dan kaya.

pola ini melukiskan sebuah konstruksi tunggal tanpa memberikan kesempatan tampilnya suatu pola yang berbeda, sehingga tidak ada pemekaran potensi dan bakat-bakat yang ada dari masing-masing anak didik. padahal pemekaran bakata dan potensi memiliki perana yang cukup signifikan untuk pemupukan anak didik lebih lanjut. kondisi ini secara tidak langsung membunuh kreativitas anak didik.

Padahal kreativitas dalam pembelajaran sangat penting artinya untuk menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki oleh anak didik. kreativitas akan sulit dikembangkan dalam model pendidikan yang sentralistis. oleh karenanya kebijakan desentralisasi dalam pendidikan yang sekarang dikembangkan merupakan sebuah momentum yang harus dimanfaatkan secara maksimal



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

bagi siapapun yang mau berdiskusi, silahkan berikan kometar...