Membentuk diri menjadi ideal

Ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam membentuk diri kita kita menjadi yang seperti kita inginkan yaitu:

1. Aku diri yaitu proses mengenali diri kita berdasarkan sudut pandang kita. Mari kita kenali siapa diri kita, mari kita inventarisir apa kelebihan kita, juga jangan malu untuk menginventarisir kekurangan kita.
2. Aku sosial yaitu proses mengenali diri kita dari persfektif orang lain atau jama’ah. Orang yang beasr yaitu orang yang mau mengakui kekurangan dirinya dan mau mengakui kelebihan orang lain. Seperti kisah Rabiah al adawiyah yang tidak memiliki sedikitpun rasa benci, kepad syetan sekalipun. Karena bagi beliau derajat keimanan kita akan naik karena telah di uji oleh syetan, keimanan kita pun teruji karena godaan syetan.
3. Aku ideal yaitu proses mengenali diri sendiri setelah melalui proses aku diri, aku sosial. Setelah kita mengenal diri kta dari sudut pandang kita dan orang lain, maka selanjutnya kita menyusun konsep ideal bagi diri kita. Maksimalkan potensi yang telah kita miliki, gali dan gali lagi. Meminimalisir kekurangan yang telah kita miliki.
   
   

Tiga konsep ideal tadi dapat dipalikasikan kedalam semua aspek kehidupan kita, misal seperti dalam pembelajaran, pergaulan, dan mencapai idealnya seorang muslim.

Ciri-ciri umat Rasululah dalam QS. AlFatah yaitu keras terhadap orang kafir. Saling berkasih sayang sesama manusia, banyak melakukan ruku dan sujud, banyak mengharapkan keridoan Allah SWT dan banyaknya bersujud kepada Allah yang tampak dari wajah mereka.

Didalam islam ada tiga ukhuwah yaitu

1. ukhuwan islamiyah yaitu ukhuwah yang berdasarkan keislaman atau akidah islamiyah.
2. ukhuwah wathoniyah yaitu ukhuwah yang berdasarkan pada rasa kebangsan atau nasionalisme.
3. ukhuwah basyariyah yaitu ukhuwah yang universal, tidak ada batasan. Ukhuwah sesama makhluk hidup.

Aktivitas sholat mengajarkan kita untuk disiplin, rendah hati, taat kepada pemimpin. Jadi, bagi yang belum disiplin, masih suka menyombongkan diri, dan juga belum taat kepada pemimpin, maka sholatnya masih dipertanyakan. Adapun idealisme keita akan tercapai jikalau kita memilki kemauan yang keras untuk merubah diri menjadi lebih baik.